Selasa, 10 Desember 2013

COSO Sistem Pengendalian Intern

Dunia usaha yang terdapat di Indonesia pada saat ini sudah mulai maju, hal ini telihat dari semakin banyaknya perusahaan perusahaan yang terdapat di Indonesia. Perusahan-perusahaan ini pastilah memiliki berbagai aspek yang penting, salah satu aspek yang penting dalam perusahaan adalah Sistem Pengendalian Intern. Hal ini dikarenakan Sistem Pengendalian Intern memiliki tujuan yaitu salah satu nya untuk menjaga harta milik perusahaan.
Sistem Pengendalian Intern memiliki definisi meliputi struktur organisasi dan semua cara/metode serta alat alat yang dikoordinasikan, digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dilihat dari definisi tersebut, maka pantas saja Sistem Pengendalian Intern mejadi salah satu aspek penting bagi Perusahaan.
Sedangkan, Sistem Pengendalian Intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), tahun 1952. Definisi SPI merupakan kesepakatan dari anggota COSO dan beberapa organisasi di Amerika seperti AICPA.
Sistem Pengendalian Intern menurut COSO mempunyai unsur yaitu :
1.       Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Yaitu mencerminkan sikap atau tindakan manajer puncak mengenai pentingnya perusahaan dan sikap keseluruhan manajer puncak dalam pengendalian manajemen. Di dalam perusahaan, karyawan merupakan tulang punggung bagi perusahaan. Karyawan meliputi atribut individu seperti integritas, nilai etika,  kompetensi, dan lingkungan tempat karyawan bekerja.
                Karyawan di dalam Perusahaan merupakan mesin penggerak organisasi dan fondasi untuk komponen lainnya.  Oleh karena itu, lingkungan pengendalian suatu organisasi merupakan dampak kolektif dan berbagai faktor dalam menetapkan, meningkatkan atau memperbaiki efektivitas kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
2.       Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Resiko ialah sesuatu yang menghambat untuk tercapai nya suatu tujuan. Oleh karena itu, Organisasi harus menyadari dan waspada terhadap kemungkinan kemungkinan resiko yang akan terjadi. Untuk itu, perusahaan menetapkan serangkaian tujuan yang terintegrasi dengan kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya sehingga organisasi dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Organisasi pun menetapkan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko-resiko yang terkait.
Di dalam mewaspadai resiko-resiko yang  akan dihadapi, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi, menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum.
3.       Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Tindakan- tindakan yang diambil manajemen dalam rangka pengendalian intern. Perusahaan harus menetapkan prosedur dan kebijakan pengendalian serta melaksanakannya. Hal ini bertujuan untuk membantu menjamin bahwa manajemen dapat menetapkan tindakan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi resiko atau anacaman yang akan muncul, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif.
4.       Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi dan berarti bagi penerimanya dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan, Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Informasi dan Komunikasi penting didalam perusahaan karena memungkinkan karyawan organisasi untuk memperoleh dan menukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan organisasi. Tidak adanya Informas dan Komunikas didalam perusahaan kan meyebabkan terjadinya kesalah pahaman dalam menyampaikan dan memahami sebuah informasi.

5.       Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan seluruh proses bisnis yang dilakukan, penilaian terhadap mutu pengendalian intern. Pengendalian intern dapat dipantau dengan dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau dengan tanda tanda yang diberikan oleh sistem akuntansi. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern.

Gambar COSO:









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages