Dunia usaha yang terdapat di
Indonesia pada saat ini sudah mulai maju, hal ini telihat dari semakin
banyaknya perusahaan perusahaan yang terdapat di Indonesia. Perusahan-perusahaan
ini pastilah memiliki berbagai aspek yang penting, salah satu aspek yang
penting dalam perusahaan adalah Sistem Pengendalian Intern. Hal ini dikarenakan
Sistem Pengendalian Intern memiliki tujuan yaitu salah satu nya untuk menjaga
harta milik perusahaan.
Sistem Pengendalian Intern memiliki
definisi meliputi struktur organisasi dan semua cara/metode serta alat alat
yang dikoordinasikan, digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dilihat
dari definisi tersebut, maka pantas saja Sistem Pengendalian Intern mejadi
salah satu aspek penting bagi Perusahaan.
Sedangkan, Sistem Pengendalian
Intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission), tahun 1952. Definisi SPI merupakan kesepakatan dari anggota COSO
dan beberapa organisasi di Amerika seperti AICPA.
Sistem Pengendalian Intern menurut COSO
mempunyai unsur yaitu :
1. Lingkungan
Pengendalian (Control Environment)
Yaitu mencerminkan sikap atau tindakan manajer puncak mengenai pentingnya
perusahaan dan sikap keseluruhan manajer puncak dalam pengendalian manajemen. Di
dalam perusahaan, karyawan merupakan tulang punggung bagi perusahaan. Karyawan meliputi
atribut individu seperti integritas, nilai etika, kompetensi, dan lingkungan tempat karyawan
bekerja.
Karyawan di dalam Perusahaan merupakan
mesin penggerak organisasi dan fondasi untuk komponen lainnya. Oleh
karena itu, lingkungan pengendalian
suatu organisasi merupakan dampak kolektif dan berbagai faktor dalam
menetapkan, meningkatkan atau memperbaiki efektivitas kebijakan dan prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan.
2. Penilaian
Resiko (Risk Assesment)
Resiko ialah sesuatu yang menghambat untuk tercapai nya suatu tujuan. Oleh
karena itu, Organisasi harus menyadari dan waspada terhadap kemungkinan
kemungkinan resiko yang akan terjadi. Untuk itu, perusahaan menetapkan
serangkaian tujuan yang terintegrasi dengan kegiatan penjualan, produksi,
pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya sehingga organisasi dapat beroperasi
sebagaimana mestinya. Organisasi pun menetapkan mekanisme untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola resiko-resiko yang terkait.
Di dalam mewaspadai resiko-resiko yang akan dihadapi, beberapa hal yang
dapat dilakukan adalah mengidentifikasi, menganalisis resiko-resiko yang
relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum.
3. Kegiatan
Pengendalian (Control Activities)
Tindakan- tindakan yang diambil manajemen dalam rangka pengendalian
intern. Perusahaan harus menetapkan prosedur dan kebijakan pengendalian serta
melaksanakannya. Hal ini bertujuan untuk membantu menjamin bahwa manajemen
dapat menetapkan tindakan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi resiko atau
anacaman yang akan muncul, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efektif.
4. Informasi
dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna
bagi dan berarti bagi penerimanya dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan,
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.
Informasi dan Komunikasi penting didalam perusahaan karena memungkinkan
karyawan organisasi untuk memperoleh dan menukar informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan organisasi. Tidak adanya
Informas dan Komunikas didalam perusahaan kan meyebabkan terjadinya kesalah
pahaman dalam menyampaikan dan memahami sebuah informasi.
5. Pemantauan
(Monitoring)
Pemantauan
seluruh proses bisnis yang dilakukan, penilaian terhadap mutu pengendalian
intern. Pengendalian intern dapat dipantau dengan dengan baik dengan cara penilaian
khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan dapat
dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau dengan tanda tanda yang
diberikan oleh sistem akuntansi. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah
pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern.
Gambar COSO:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar